YOGA pastilah bukan kata asing bagi telinga kita. Tapi, apa sejatinya yoga itu? Yoga adalah sistem kesehatan menyeluruh (holistik) yang terbentuk dari kebudayaan India kuno sejak 3000 SM lalu. Yoga atau yuj dalam bahasa sansekerta kuno berarti union (penyatuan). Penyatuan antara atman dan brahman (yang maha kuasa). Intinya, dengan yoga seseorang dapat mengenal lebih baik tubuhnya, sekaligus Tuhannya.
Terdapat sembilan bentuk aliran yoga yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus para siswa yoga, yaitu: Jnana yoga, karma yoga, bhakti yoga, yantra yoga, tantra yoga, mantra yoga, kundailini yoga, hatha yoga, dan raja yoga.
Gerakan yoga sangat banyak variasinya, mulai dari yang sederhana, hingga yang sangat rumit. Menurut Guru Made Sumantra, Pendiri Yoga Healing Bali di Ubud Bali, ada 840.000 asana dalam yoga. Jadi, semua orang, dari anak-anak hingga manula dan perempuan hamil, bisa melakukan yoga.
Karena itu, Guru Made Sumantra menyarankan agar pelaku yoga tidak terlalu memaksakan suatu gerakan yoga. “Semua sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan,” Guru Made pun menganjurkan agar siapapun yang melakukan yoga, melakukan asana dengan prinsip sweet discomfort atau batas antara nyaman dan tidak nyaman. “Jika merasa tegangan tubuh meningkat, artinya Anda terlalu memaksa tubuh. Tubuh akan memberi sinyal untuk meregang lebih jauh saat ia telah siap,”
Untuk pemula, diperlukan seorang yogi atau guru yoga sebagai pemandu. Yogi akan memandu para pemula, memberi pengetahuan tentang gaya hidup sehat, serta mampu memberi bimbingan ketika bermeditasi. Manfaat berlatih yoga adalah meningkatkan fungsi kerja kelenjar endokrin di dalam tubuh, meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh sel tubuh dan otak, serta membentuk postur tubuh yang lebih tegap.
Tak cuma itu, yoga membuat otot lebih lentur dan kuat, meningkatkan kapasitas paru-paru saat bernapas, dan membuang racun dari dalam tubuh.
Yoga juga memperlambat penuaan, memurnikan saraf pusat yang terdapat di tulang punggung, mengurangi ketegangan tubuh, pikiran dan mental, serta lebih kuat saat menghadapi stres.
Khusus Tentang Tantra Yoga.
Anda mungkin pernah mendengar Tantra? sering dikaitkan dengan masalah yoga dan seksualitas. Ketiganya adalah konsep yang terpisah masing masing, namun dapat dikombinasikan untuk kepentingan tertentu.
Bagi mereka yang mencari tingkat kepuasan tertinggi melalui seks, dapat mencobanya dengan bereksplorasi melalui seksualitas tantra. Namun, apa yang sebenarnya dimaksud dengan tantra?
Tantra yang berati “tenun, warp”. Tantra berarti rajutan, anyaman. Seperti seseorang merajut benang menjadi sebuah kain. Hal ini menyiratkan bahwa artinya adalah “tak terputuskan”, “saling menghubungkan menjadi sesuatu yang lebih besar atau lebih berarti”.
Sebenarnya, ini penggunaan kata “tantra” adalah sebuah penemuan ilmiah, tetapi dibenarkan berdasarkan fakta bahwa tulisan suci yang menyajikan praktik-praktik ini umumnya dikenal sebagai “tantra”, terlepas dari agama. Tantra, dapat secara bebas diartikan sebagai “alat untuk berkembang”. Merupakan filosofi tua yang berusia lebih dari 1.500 tahun yang berasal dari India, dan mengandung pengajaran, serta latihan yang diperuntukkan membantu manusia memerhatikan energinya sendiri, dan energi semua yang berada di sekitarnya, menggunakan energi seksual.
Manusia terbiasa melatih tantra saat momen intim dengan pasangan, ketika alur napas jauh ke dalam aura seksualitas, di mana klimaks bukanlah tujuannya, tapi lebih pada kekayaan keseluruhan pengalaman seksual tersebut.
Dalam kata lain, meraih tantra maksudnya bercinta pada waktu yang lama bersama pasangan, bahkan begitu lama hingga sehari penuh sebelum mencapai klimaks.
Tantra dan agama
Tantra sering disalahartikan sebagai kepercayaan masa kini, tapi sebenarnya filosofi ini telah menganut paham “energi universal” atau “kekuatan tertinggi”.
Dalam banyak kasus, pengajarannya tidak bersikeras pada sebuah peraturan. Anda dapat meraih tantra begitu saja ketika mencapai kedalaman dan peningkatan hubungan seksual dengan pasangan Anda, atau menggiring diri Anda lebih dekat pada kekuatan tertinggi melalui ekspresi seksual.
Apa itu seks tantra?
Berbeda dengan konsep bercinta dunia barat, yang biasanya penuh dengan kesenangan (awal), penetrasi (pertengahan), dan orgasme (akhir), tantra lebih mengarah pada batas semua antara ketiga periode waktu tersebut.
Pada tantra, keseluruhan rangkaian bercinta merupakan perasaan satu sama lain dengan tidak berfokus pada orgasme. Maksudnya, bercinta dengan kecepatan yang jauh lebih lambat, meningkatkan kewaspadaan satu sama lain, yang akhirnya mengarah pada pengertian satu sama lain sebagai seorang pasangan.
Tapi bukan berarti, tantra, maksudnya bercinta tanpa orgasme. Melalui tantra, orgasme terjadi justru tidak pada akhir aksi bercinta.
IN ENGLISH
INTRODUCTION THE TANTRA
Tantra is a sacred sexuality where practitioners perform sacred rituals to evoke sacred energies in the body and sacred feelings in the soul. Tantric rituals engage all chakras (energy wheels of the body) to gently awaken and move energy in the body and cleanse chakras from emotional and psychic debris which causes energy blockages.
Practicing tantra in a sacred way is about sharing and exploring an intimate relationship beyond the dense material body. During a truly sacred sexual experience, our attention moves beyond the sexual anatomy and into the eyes and hearts of our partners. With this higher focus, we become keenly aware that our partners are more than just physical bodies.
Contrary to most believes, the true practitioners of sacred sexuality are not obsessing nor expecting sexual intercourse. Sacred sexuality offers an expansive experience based on mutual love, acceptance, and authenticity. Sacred ritual designed to join hearts and souls it allows us to deepen our ideas and believes around sexuality far beyond intercourse. With a willingness of bringing our higher selves to the sharing of our emotions and bodies, we reach new levels of Divine Presence.
This does not mean that all sexual experiences must necessarily be between two individuals who are “in love.” Rather, the ideal goal is for both partners to maintain a space of loving presence within them and responsibly choose with whom to share this love. If both partners are emotionally healthy and responsible, this loving presence, in turn, can help to create a sacred union for both to experience.
SELF AWARENES, LOVE AND RESPECT
Your sacred body is the crystallization of your soul, it is the manifestation of your life and multiple previous lives.
The practice of sacred sexuality requires self-awareness, love and respect as the foundation and following a few simple principles to establish healthy boundaries:
1. Safety–You must feel safe and supported at all times. Safety includes never asking for, or engaging in, any sexual behavior that feels physically or psychologically painful, scary or unsafe.
2. Responsibility–In the practice of sacred sexuality, you are the one who decides with whom you share and in what form. So choose well!
3. Communication–Once you are healthy enough to create safety and mature enough to take responsibility, it’s time to deepen communication. Your needs must be expressed using words, sounds, and gestures.
4. Trust and Surrender–Within the boundaries of the above guidelines, you are free to surrender to greater heights and depths of loving, living, and being. Developing greater trust in yourself and your healthy decision-making (as well as your partner’s) are major steps on the path to living in bliss.
Without a spiritual and loving intent, sex limits the expression of our True Self and becomes a form of self-condemnation. As you learn to balance and integrate the spiritual and physical aspects of your being, you will reach a level of empowerment of which most people only dream. Instead of responding to every attraction to or from others, empower them by being true to yourself. You can choose to occasionally share your love and passion with others, but be clear that they must earn the right to touch your body (as you must earn the right to touch theirs). After all, the body is the temple of the soul. It is sacred. You are sacred! You are the Love behind, and beyond, lovemaking.
Contac Us:
Guru Made Sumantra
Address: Lungsiakan Rd, Kedewatan, Ubud, Bali, Indonesia.
www.yogahealingbali.com
Email: info@yogahealingbali.com
Call: 087861187825